iseng doang

aku inget waktu aku baca sebuah novel yang isinya surat-surat cinta *ceiilaaah*
semuaaanya romantis *atau sok romantis ya?* heheheh
tapi ada satu surat yang menurutku menarik. yaitu karangannya Raditya Dika. 
sampe sampe aku baca berulang-ulang dan aku catet. 
kalian penasaran?? tapi sayangnya surat itu udah aku revisi sendiri jadi agak agak gak jelas dan mbingunguin hehehhe
..............................................................................................................................................................




 Aku benci jatuh cinta. Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu, tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak, selalu menebak-nebak. Aku benci deg-degan menunggu kamu muncul. dan di saat kau terlihat aku akan salah tingkah dan senyum-senyum sendiri. Aku benci terkejut saat kau tiba-tiba menyapaku di chat FB dan aku benci kenapa aku butuh waktu lama untuk mencari topik apa yang ingin ku bahas agar kita bisa terus ngobrol lewat chat.
Aku benci ketika jatuh cinta, semua detail yang kuucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan ke kamu menjadi penting, seolah-olah harus tanpa cacat, atau aku bisa kehilangan kamu. Aku benci untuk berada dalam posisi seperti itu. Tapi, aku tak bisa menawar, ya?